Artwork

Conteúdo fornecido por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Todo o conteúdo do podcast, incluindo episódios, gráficos e descrições de podcast, é carregado e fornecido diretamente por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra ou por seu parceiro de plataforma de podcast. Se você acredita que alguém está usando seu trabalho protegido por direitos autorais sem sua permissão, siga o processo descrito aqui https://pt.player.fm/legal.
Player FM - Aplicativo de podcast
Fique off-line com o app Player FM !

Manusia & Teknologi - 2025-01-09

 
Compartilhar
 

Manage episode 460194541 series 3381956
Conteúdo fornecido por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Todo o conteúdo do podcast, incluindo episódios, gráficos e descrições de podcast, é carregado e fornecido diretamente por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra ou por seu parceiro de plataforma de podcast. Se você acredita que alguém está usando seu trabalho protegido por direitos autorais sem sua permissão, siga o processo descrito aqui https://pt.player.fm/legal.

Info pekan ini

Teknik penipuan yang lebih canggih membuat kita semakin rapuh di era AI.

Dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan ( AI ) di zaman ini, banyak alat aplikasi yang telah dikembangkan demi membuat kehidupan dan pekerjaan masyarakat menjadi lebih nyaman serta produktif, namun hal ini juga membuat lingkungan keamanan informasi masyarakat biasa menjadi lebih rentan, mengapa ? secara gamblang dapat dijelaskan bahwa penerapan AI telah membuat hidup kita menjadi semakin lebih nyaman, namun hal ini juga menjadi terobosan yang dapat dieksploitasi dengan mudah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bagi banyak orang, ketika berbicara tentang “ Masalah Keamanan Informasi yang disebabkan oleh AI “, hal pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin adalah kemajuan teknologi penipuan seperti metode serangan Deep Fake dan Phising.

Hal ini memang kerap terjadi belakangan ini, menurut laporan yang dirilis oleh pihak PBB pada bulan Oktober 2023 saja kerugian ekonomi akibat penipuan di Asia Timur dan Tenggara telah mencapai di angka 18 Miliar hingga 37 Miliar USD, ini adalah sebuah jumlah yang sangat besar. sebagian besar kasus disebabkan oleh penipuan yang berasal dari sindikat kejahatan yang terorganisir di Asia Tenggara. laporan tersebut juga menunjukkan bahwa kasus kejahatan yang melibatkan teknologi Deep Fake yang dibantu oleh AI juga meningkat secara signifikan, pada paruh pertama tahun 2024, disinyalir bahwa konten penipuan dari kelompok kriminal di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi Deep Fake meningkat lebih dari 600%.

Apa itu teknologi Deep Fake ? ini adalah sebuah teknologi yang memudahkan penjahat untuk meniru identitas seseorang secara virtual, penyerang dapat saja menggunakan teknologi Deep Fake untuk meniru suara atau wajah seseorang yang mereka percaya dapat melakukan transaksi perbankan, belanja online, dan aktivitas lainnya. dengan begitu penyerang dapat dengan mudahnya mendapatkan kepercayaan dari sang korban.

Kasus penipuan yang cukup terkenal terkait teknologi Deep Fake terjadi di 2020 dan marak di tahun 2021, dimana wajah selebriti dan para publik figur ternama di pakai oleh orang yang tidak yang bertanggung jawab dalam membuat sebuah adegan film porno.

Menurut pengamatan Gogolook sebagai perusahaan induk Whoscall mengatakan bahwa AI telah digunakan oleh berbagai kelompok penipuan dalam pengaturan situs web, pembuatan teks, DLL. misalnya demi mengelabui korban agar dapat bergabung dalam sebuah grup chat, Chatbot AI pertama kali digunakan untuk menguji di tahap pertama dan mengunci sasaran empuk. apabila sudah berhasil masuk ke dalam perangkap, maka staf dari kelompok penipuan ini akan ditugaskan untuk mengambil alih akun guna mengurangi biaya operasi penipuan, selain itu tentunya juga mencakup penggunaan teknologi Deep Fake Audio dan video.

Dalam laporan pengguna Whoscall, banyak terdapat nomor yang berhubungan dengan aktivitas AI, misal seperti “ tidak ada respon “, “rekaman suara AI “, “ meniru panggilan suara anak saya untuk memberitahu bahwa teleponnya sedang rusak dan meminta bantuan “, DLL. jumlah dugaan dan identifikasi kasus penipuan yang menggunakan teknologi AI sudah meningkat sebanyak empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya ketika data statistik ini dikumpulkan pada bulan Juni tahun 2024.

Mengenai serangan Phishing, yang secara gamblangnya adalah kejahatan siber yang dilakukan untuk mencuri informasi pribadi pengguna. menurut sebuah data yang telah dirilis oleh perusahaan keamanan informasi SlashNext yang berjudul Laporan Phishing 2023 menyatakan bahwa pertumbuhan pesat pelaku kejahatan online melalui AI generatif telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam maraknya kasus serangan phishing, terutama informasi akun pengguna yang telah meningkat sebanyak 967%.

Mengapa kasus Phishing menjadi lebih sulit dikenali dengan bantuan AI ? Acer Information sebagai perusahaan keamanan informasi dari Acer Group menunjukkan bahwa alasan utamanya adalah AI generatif dapat dengan cepat menghasilkan konten phishing dalam jumlah besar, dan juga dapat menghasilkan berbagai konten multi bahasa yang tidak hanya mirip secara tatanan bahasa, tetapi juga dapat melakukan sebuah simulasi terkait ekspresi masyarakat setempat.

Konten surat phishing yang dihasilkan oleh AI juga terlihat sangat persuasif sehingga dapat dengan mudah membujuk para konsumen untuk memberikan informasi pribadi hingga bahkan mengarahkan para pengguna untuk mengklik sebuah tautan yang disinyalir berbahaya. jenis surat phishing seperti ini sangat autentik dan sulit untuk dideteksi oleh orang awam. Namun, di era AI, masyarakat luas harus mengkhawatirkan lebih dari sekadar meningkatnya teknik penipuan.

~ Data Privasi yang telah dilanggar.

Fitur terbesar dari teknologi AI adalah memerlukan data dalam jumlah besar untuk pelatihan AI itu sendiri, sehingga data pribadi konsumen juga akan menjadi sumber daya inti, namun bagi individu hal yang paling mengkhawatirkan adalah data mereka sendiri akan dikumpulkan dan disimpan secara berlebihan ( misalnya dengan data yang dikumpulkan oleh asisten suara ataupun sebuah perangkat pintar ), karena jika ada kekhawatiran mengenai kebocoran data ini, hal ini dapat menyebabkan pencurian identitas atau aktivitas kriminal lainnya.

Sudah menjadi hal yang lumrah apabila banyak orang di zaman sekarang memilih untuk menyimpan data di ruang CLoud, namun jika ruang Cloud tersebut diserang, maka para pengguna juga akan dihadapkan kepada kerusakan privasi yang tidak dapat diperbaiki. Selain itu, hal yang paling ditakuti oleh masyarakat adalah penipuan finansial, namun karakteristik otomatisasi AI kini membuat penipuan finansial menjadi lebih efisien, dan keamanan finansial konsumen menjadi sebuah taruhan yang tinggi.

Peretas dapat menggunakan AI untuk menghasilkan serangkaian rencana investasi atau produk pinjaman yang menarik untuk mengelabui konsumen agar berpartisipasi dalam aktivitas keuangan yang palsu. atau mereka dapat menggunakan AI untuk mensimulasikan transaksi yang sah dan mengeksploitasi kerentanan sistem pembayaran untuk mencuri informasi pribadi konsumen.

Penipuan finansial juga dapat dipadukan dengan teknologi palsu yang lebih canggih, menggunakan AI untuk menghasilkan karakter palsu untuk berinteraksi dengan korban, sehingga mendapatkan kepercayaan pihak lain dan meningkatkan peluang peretas untuk menipu dengan mudah. contoh nyata dari integrasi penipuan finansial dan teknologi palsu ini terjadi pada awal tahun ini, seorang peretas yang menyatukan wajah penyanyi kondang Taylor Swift ke dalam sebuah video palsu, dengan mengklaim bahwa pengguna hanya perlu membayar ongkos kirim sebesar 10 USD dan akan mendapatkan produk panci serta wajan khusus.

Namun hal ini tentu saja tidak benar, korban tidak menerima apapun setelah membayar 10 USD, namun jika dirinya tidak hati-hati kartu kreditnya mungkin akan terus ditagih setiap bulannya.

Jumlah kasus seperti ini semakin marak dan akan mudah terjadi kepada siapapun, yang paling penting dari sisi pengguna adalah meningkatkan kesadaran akan keamanan sebuah informasi, belajar bagaimana cara membedakan serangan phishing dan penipuan teknologi Deep Fake. dengan menjaga baik data pribadi demi mencegah para peretas mendapatkan informasi penting seperti ini. yang terbaik adalah menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan tautan ganda untuk semua akun penting.

Selain itu, anda juga harus memastikan bahwa semua perangkat yang digunakan untuk selalu diperbarui dan potensi kerentanan telah diperbaiki. dan ketika memilih penyedia layanan anda harus memprioritaskan merek dan platform dengan reputasi keamanan yang baik, demi mendeteksi kelainan pada rekening keuangan dengan segera.

Pantau terus yows..

  continue reading

323 episódios

Artwork
iconCompartilhar
 
Manage episode 460194541 series 3381956
Conteúdo fornecido por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Todo o conteúdo do podcast, incluindo episódios, gráficos e descrições de podcast, é carregado e fornecido diretamente por 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra ou por seu parceiro de plataforma de podcast. Se você acredita que alguém está usando seu trabalho protegido por direitos autorais sem sua permissão, siga o processo descrito aqui https://pt.player.fm/legal.

Info pekan ini

Teknik penipuan yang lebih canggih membuat kita semakin rapuh di era AI.

Dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan ( AI ) di zaman ini, banyak alat aplikasi yang telah dikembangkan demi membuat kehidupan dan pekerjaan masyarakat menjadi lebih nyaman serta produktif, namun hal ini juga membuat lingkungan keamanan informasi masyarakat biasa menjadi lebih rentan, mengapa ? secara gamblang dapat dijelaskan bahwa penerapan AI telah membuat hidup kita menjadi semakin lebih nyaman, namun hal ini juga menjadi terobosan yang dapat dieksploitasi dengan mudah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bagi banyak orang, ketika berbicara tentang “ Masalah Keamanan Informasi yang disebabkan oleh AI “, hal pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin adalah kemajuan teknologi penipuan seperti metode serangan Deep Fake dan Phising.

Hal ini memang kerap terjadi belakangan ini, menurut laporan yang dirilis oleh pihak PBB pada bulan Oktober 2023 saja kerugian ekonomi akibat penipuan di Asia Timur dan Tenggara telah mencapai di angka 18 Miliar hingga 37 Miliar USD, ini adalah sebuah jumlah yang sangat besar. sebagian besar kasus disebabkan oleh penipuan yang berasal dari sindikat kejahatan yang terorganisir di Asia Tenggara. laporan tersebut juga menunjukkan bahwa kasus kejahatan yang melibatkan teknologi Deep Fake yang dibantu oleh AI juga meningkat secara signifikan, pada paruh pertama tahun 2024, disinyalir bahwa konten penipuan dari kelompok kriminal di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi Deep Fake meningkat lebih dari 600%.

Apa itu teknologi Deep Fake ? ini adalah sebuah teknologi yang memudahkan penjahat untuk meniru identitas seseorang secara virtual, penyerang dapat saja menggunakan teknologi Deep Fake untuk meniru suara atau wajah seseorang yang mereka percaya dapat melakukan transaksi perbankan, belanja online, dan aktivitas lainnya. dengan begitu penyerang dapat dengan mudahnya mendapatkan kepercayaan dari sang korban.

Kasus penipuan yang cukup terkenal terkait teknologi Deep Fake terjadi di 2020 dan marak di tahun 2021, dimana wajah selebriti dan para publik figur ternama di pakai oleh orang yang tidak yang bertanggung jawab dalam membuat sebuah adegan film porno.

Menurut pengamatan Gogolook sebagai perusahaan induk Whoscall mengatakan bahwa AI telah digunakan oleh berbagai kelompok penipuan dalam pengaturan situs web, pembuatan teks, DLL. misalnya demi mengelabui korban agar dapat bergabung dalam sebuah grup chat, Chatbot AI pertama kali digunakan untuk menguji di tahap pertama dan mengunci sasaran empuk. apabila sudah berhasil masuk ke dalam perangkap, maka staf dari kelompok penipuan ini akan ditugaskan untuk mengambil alih akun guna mengurangi biaya operasi penipuan, selain itu tentunya juga mencakup penggunaan teknologi Deep Fake Audio dan video.

Dalam laporan pengguna Whoscall, banyak terdapat nomor yang berhubungan dengan aktivitas AI, misal seperti “ tidak ada respon “, “rekaman suara AI “, “ meniru panggilan suara anak saya untuk memberitahu bahwa teleponnya sedang rusak dan meminta bantuan “, DLL. jumlah dugaan dan identifikasi kasus penipuan yang menggunakan teknologi AI sudah meningkat sebanyak empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya ketika data statistik ini dikumpulkan pada bulan Juni tahun 2024.

Mengenai serangan Phishing, yang secara gamblangnya adalah kejahatan siber yang dilakukan untuk mencuri informasi pribadi pengguna. menurut sebuah data yang telah dirilis oleh perusahaan keamanan informasi SlashNext yang berjudul Laporan Phishing 2023 menyatakan bahwa pertumbuhan pesat pelaku kejahatan online melalui AI generatif telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam maraknya kasus serangan phishing, terutama informasi akun pengguna yang telah meningkat sebanyak 967%.

Mengapa kasus Phishing menjadi lebih sulit dikenali dengan bantuan AI ? Acer Information sebagai perusahaan keamanan informasi dari Acer Group menunjukkan bahwa alasan utamanya adalah AI generatif dapat dengan cepat menghasilkan konten phishing dalam jumlah besar, dan juga dapat menghasilkan berbagai konten multi bahasa yang tidak hanya mirip secara tatanan bahasa, tetapi juga dapat melakukan sebuah simulasi terkait ekspresi masyarakat setempat.

Konten surat phishing yang dihasilkan oleh AI juga terlihat sangat persuasif sehingga dapat dengan mudah membujuk para konsumen untuk memberikan informasi pribadi hingga bahkan mengarahkan para pengguna untuk mengklik sebuah tautan yang disinyalir berbahaya. jenis surat phishing seperti ini sangat autentik dan sulit untuk dideteksi oleh orang awam. Namun, di era AI, masyarakat luas harus mengkhawatirkan lebih dari sekadar meningkatnya teknik penipuan.

~ Data Privasi yang telah dilanggar.

Fitur terbesar dari teknologi AI adalah memerlukan data dalam jumlah besar untuk pelatihan AI itu sendiri, sehingga data pribadi konsumen juga akan menjadi sumber daya inti, namun bagi individu hal yang paling mengkhawatirkan adalah data mereka sendiri akan dikumpulkan dan disimpan secara berlebihan ( misalnya dengan data yang dikumpulkan oleh asisten suara ataupun sebuah perangkat pintar ), karena jika ada kekhawatiran mengenai kebocoran data ini, hal ini dapat menyebabkan pencurian identitas atau aktivitas kriminal lainnya.

Sudah menjadi hal yang lumrah apabila banyak orang di zaman sekarang memilih untuk menyimpan data di ruang CLoud, namun jika ruang Cloud tersebut diserang, maka para pengguna juga akan dihadapkan kepada kerusakan privasi yang tidak dapat diperbaiki. Selain itu, hal yang paling ditakuti oleh masyarakat adalah penipuan finansial, namun karakteristik otomatisasi AI kini membuat penipuan finansial menjadi lebih efisien, dan keamanan finansial konsumen menjadi sebuah taruhan yang tinggi.

Peretas dapat menggunakan AI untuk menghasilkan serangkaian rencana investasi atau produk pinjaman yang menarik untuk mengelabui konsumen agar berpartisipasi dalam aktivitas keuangan yang palsu. atau mereka dapat menggunakan AI untuk mensimulasikan transaksi yang sah dan mengeksploitasi kerentanan sistem pembayaran untuk mencuri informasi pribadi konsumen.

Penipuan finansial juga dapat dipadukan dengan teknologi palsu yang lebih canggih, menggunakan AI untuk menghasilkan karakter palsu untuk berinteraksi dengan korban, sehingga mendapatkan kepercayaan pihak lain dan meningkatkan peluang peretas untuk menipu dengan mudah. contoh nyata dari integrasi penipuan finansial dan teknologi palsu ini terjadi pada awal tahun ini, seorang peretas yang menyatukan wajah penyanyi kondang Taylor Swift ke dalam sebuah video palsu, dengan mengklaim bahwa pengguna hanya perlu membayar ongkos kirim sebesar 10 USD dan akan mendapatkan produk panci serta wajan khusus.

Namun hal ini tentu saja tidak benar, korban tidak menerima apapun setelah membayar 10 USD, namun jika dirinya tidak hati-hati kartu kreditnya mungkin akan terus ditagih setiap bulannya.

Jumlah kasus seperti ini semakin marak dan akan mudah terjadi kepada siapapun, yang paling penting dari sisi pengguna adalah meningkatkan kesadaran akan keamanan sebuah informasi, belajar bagaimana cara membedakan serangan phishing dan penipuan teknologi Deep Fake. dengan menjaga baik data pribadi demi mencegah para peretas mendapatkan informasi penting seperti ini. yang terbaik adalah menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan tautan ganda untuk semua akun penting.

Selain itu, anda juga harus memastikan bahwa semua perangkat yang digunakan untuk selalu diperbarui dan potensi kerentanan telah diperbaiki. dan ketika memilih penyedia layanan anda harus memprioritaskan merek dan platform dengan reputasi keamanan yang baik, demi mendeteksi kelainan pada rekening keuangan dengan segera.

Pantau terus yows..

  continue reading

323 episódios

Todos os episódios

×
 
Loading …

Bem vindo ao Player FM!

O Player FM procura na web por podcasts de alta qualidade para você curtir agora mesmo. É o melhor app de podcast e funciona no Android, iPhone e web. Inscreva-se para sincronizar as assinaturas entre os dispositivos.

 

Guia rápido de referências

Ouça este programa enquanto explora
Reproduzir